Menag Anggap Salat Jamaah Berhadiah Tak Masalah
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku belum mengetahui motif adanya program Wali Kota Bengkulu yang memberlakukan salat berjamaah berhadiah yang belakangan menjadi kontroversi. Meski demikian, ia mengaku tidak ingin berprasangka buruk atas program yang dijalankan wali kota tersebut.
"Saya belum tahu motifnya apa. Tapi saya berprasangka baik aja, konon kabarnya, masyarakat di sana itu udah jarang salat di masjid. Katanya begitu. Begitu dikasih rangsangan seperti itu, jadi berduyun-duyun ke masjid," ujar Menag di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (14/2).
Nantinya, ia yakin jamaah tidak akan salat hanya karena diberikan hadiah. Suryadharma mengaku tidak khawatir dengan dugaan adanya para pegawai negeri sipil yang memanfaatkan kesempatan itu untuk menerima hadiah mobil.
"Menurut saya sementara yah, karena lama-lama akan dicerahkan gitu loh. Kan hadiah yang paling besar dan paling indah dan tidak ada batasnya itu hadiah dari Tuhan. Pahala itu, enggak ada batasnya," ungkap Suryadharma.
Suryadharma optimis niat para jamaah tidak berlangsung lama. Ia mengaku penberian hadiah wajar karena saat kecil dulu pun ia diimingi-imingi hadiah untuk shalat.
"Kayak dulu saya waktu kecil, sama bapak saya, kalau saya ngaji, dikasih duit, shalat, orang tua jadi ikut bangga. Motivasi aja itu. Enggak masalah, yang penting duitnya halal," tandasnya sambil tertawa. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku belum mengetahui motif adanya program Wali Kota Bengkulu yang memberlakukan salat berjamaah berhadiah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Dirjen Bina Pemdes Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua, Dorong Pelayanan Meningkat
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan