Menag Fachrul Razi: Sampaikan Tafsir Agama secara Kontekstual
jpnn.com, BANDA ACEH - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengimbau para penceramah agama menyampaikan materi yang menyejukkan masyarakat.
Jangan sampai penceramah membodohi dan memprovokasi masyarakat karena hanya akan menimbulkan perpecahan bangsa dan bernegara.
"Jadilah penceramah yang menyejukkan semua umat. Sampaikan tafsir agama secara kontekstual," kata dia di Banda Aceh, Minggu (17/11).
Fachrul Razi menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dan silaturahim dengan ulama Aceh dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh yang dipusatkan di Asrama Haji Banda Aceh.
Dikatakan Fachrul Razi, Indonesia negara majemuk yang kaya dengan keberagaman umat beragama. Keberagaman itu harus terus dijaga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengajak para penceramah menyampaikan materi ceramah agama dengan kedamaian serta menghindari penyampaian yang menjurus provokatif.
"Misalnya, ada ayat agama yang disampaikannya betul, dalilnya betul, tetapi kontekstualnya tidak benar. Ini membahayakan. Penceramah ataupun dai harus memiliki sensitivitas tinggi serta memahami bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk," kata Fachrul Razi.
Purnawirawan jenderal TNI tersebut menegaskan, jika ada penceramah agama yang dalam ceramah menjurus ke provokasi akan diingatkan. Kalau memang masih provokatif, kata dia, akan dipanggil dan dibina. Namun, jika tetap saja tidak melakukan perubahan, tentu akan ada aturan hukum yang dikenakan.
Menag Fachrul Razi berharap para penceramah agama tidak menyampaikan materi ceramah yang bersifat provokatif.
- Kaca Spion
- Eddy Wijaya Buka Suara Soal Video Viral Pengakuan Fachrul Razi Dicopot dari Menteri Agama
- Mantan Menag Fachrul Razi Sebut Anies-Muhaimin Bisa Membawa Perubahan
- Ini Status Bawahan Jenderal (Purn) Fachrul Razi di Kasus Pemukulan Anak Anggota DPR
- Kepala BNPT Ajak Penceramah Menggelorakan Semangat Nasionalisme
- Jumlah Penceramah di Indonesia yang Dinilai Kompeten Ternyata Hanya Sebegini