Menag Kritisi Minimnya CSR dari Perbankan
Rabu, 04 Januari 2012 – 00:04 WIB

Menag Kritisi Minimnya CSR dari Perbankan
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menilai program corporate social responsibility (CSR) dari kalangan perbankan untuk pengembangan pendidikan keagamaanmasih sangat minim. Suryadharma pun menganggap sikap diskriminatif terhadap dunia pendidikan keagamaan masih terjadi.
"Kami mengharapkan agar lebih banyak CSR dari berbagai instansi khususnya perbankan untuk lembaga pendidikan agama. Karena hingga saat ini jarang dan cenderung tidak pernah. Bank-bank itu justru lebih banyak memberikan bantuan sosial di luar masalah keagamaan," ungkap Suryadharma di sela acara Tasyakuran Hari Amal Bhakti ke 66 Kementerian Agama di Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta, Selasa (3/1).
Baca Juga:
Menteri yang juga Ketua Umum PPP itu menegaskan, seharusnya kalangan perbankan memberi perhatian terhadap dunia pendidikan agama di Indonesia. Terlebih lagi, tegasnya, Kemenag juga selalu menggandeng perbankan untuk pelaksanaan program pemerintah, terutama program haji.
"Saya pernah menegur direkturnya, mengapa sangat kurang sekali perhatian perbankan terhadap pendidikan agama. Padahal uang Kemenag banyak di bank-bank itu hingga triliunan rupiah. Tapi CSR-nya kurang," serunya.
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menilai program corporate social responsibility (CSR) dari kalangan perbankan untuk pengembangan
BERITA TERKAIT
- Kerja Sama Universitas Indonesia dan Nusameta Demi Siapkan Keterampilan Digital
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas