Menag Luncurkan Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas

Disampaikan oleh Prof. Duija bahwa Ditjen Bimas Hindu tahun 2024 ini juga mengadakan Kitab Suci bagi penyandang disabilitas sebanyak 242 set dengan rincian dalam bentuk braille sebanyak 82 set, audio book 80 set dan dalam bentuk bahasa isyarat sebanyak 80 set.
Pustaka Suci Upadesa dan Panca Sraddha dipilih sebagai sumber Ajaran Agama Hindu dalam bentuk Braille dan Audio book untuk penyandang disabilitas Tuna Netra dan Pustaka Suci Panca Sraddha dalam bentuk bahasa isyarat untuk penyandang disabilitas Tuna Rungu.
Adapun penyediaan Kitab Suci Hindu ramah disabilitas ini bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra Jakarta Selatan dan Genta Media Kreasi Jakarta Timur.
“Penyebarannya/pendistribusian Kitab Suci ramah disabilitas akan dilakukan berdasarkan data umat Hindu penyandang disabilitas yang diterima Ditjen Bimas Hindu dari beberapa provinsi di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Acara peresmian STAHN Jawa Dwipa dan peluncuran Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabiltas yang dirangkai dengan pembukaan Utsawa Dharmagita XV Nasional 2024 tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Surakarta yang sekaligus Wakil Presiden Terpilih Indonesia 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka, Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, Eny Retno Yaqut (Ibu Menteri Agama), Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati Mangkunegaran X, Para Penjabat Eselon 1 Kemenag RI, Para Gubernur dan Pj Gubernur, Wakil Gubernur DIY, Para Bupati dan Pj Bupati, Sekretaris Ditjen Bimas Hindu, Direktur Urusan Agama Hindu, Direktur Pendidikan Hindu, 29 Kakanwil seluruh Indonesia, Rektor UIN Yogyakarta, Rektor UIN Surakarta, Rektor dan Ketua PTKH Negeri dan Swasta, Para Pembimas Hindu dan semua kontingen dari seluruh Provinsi di Indonesia. (flo/jpnn)
Penyediaan Kitab Suci Hindu ramah disabilitas ini bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra Jakarta Selatan dan Genta Media Kreasi Jakarta Timur.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Heikal Safar Puji Menteri Agama yang Mendukung Makan Bergizi Gratis di Desa Terpencil
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan
- Tanggal Berapa Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025? Simak Penjelasan Kemenag
- UIN Jakarta Masuk QS WUR 2025, Kemenag: Sejalan dengan Internasionalisasi PTKI