Menag Minta Semua Ormas Kompak
Sidang Isbat 1 Ramadan Malam Ini
jpnn.com - JAKARTA - Umat muslim di Indonesia berbeda dalam penentuan awal bulan Ramadan 1435 H/2014 M. Kelompok Muhammadiyah melalui maklumatnya, menetapkan mengawali puasa besok (28/6).
Sedangkan pemerintah bersama Nahdlatul Ulama (NU) serta ormas Islam lainnya, baru menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan malam ini.
Meskipun sidang isbat baru digelar nanti malam, hasilnya mudah ditebak. Hasil sidang isbat yang didasari dari hasil hisab dan rukyah, akan memutuskan 1 Ramadan jatuh pada Minggu, 29 Juni. Sebab posisi hilal atau bulan saat dirukyah pada petang hari ini, masih berada di 2 derajat di atas ufuk.
Dengan derajat itu, hampir mustahil hilal bisa dilihat dengan pemantauan mata telanjang (rukyah). Sehingga jumlah hari pada bulan sya'ban (bulan hijriyah sebelum Ramadan) digenapkan menjadi 30 hari.
Kondisi ini berbeda dengan sistem hisab yang dijalankan Muhammadiyah. Versi Muhammadiyah, pokoknya hilal sudah di atas ufuk dengan derajat berapapun, keeseokannya sudah berganti bulan. Sehingga ormas Islam yang berbasis di Jogjakarta itu menetapkan awal puasa pada 28 Juni.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin menuturkan, pemerintah terus berupaya mencari titik temu atas potensi-potensi perbedaan penetapan kaleder hijriyah. "Khususnya yang terkait awal puasa, lebaran, dan hari raya Idul Adha," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu kemarin.
Sebagai pemimpin sidang, Lukman berharap seluruh ormas Islam di Indonesia kompak untuk mengikuti sidang isbat. Perkara nanti hasilnya ada perbedaan, Lukman berharap semua ormas Islam bisa menunjukkan kekompakannya. Dia mengatakan Kemenag mengundang seluruh ormas Islam, termasuk yang sudah menetapkan awal puasa.
Lukman mengatakan perbedaan penetapan awal puasa tahun ini sudah ketemu penyebabnya. Dia menuturkan, perbedaan itu disebabkan karena kriteria yang dipegang kelompok masing-masing. "Kalau kriteria itu bisa dibahas dengan semangat mencari titik temu, insyallah ke depan bisa kompak," katanya.
JAKARTA - Umat muslim di Indonesia berbeda dalam penentuan awal bulan Ramadan 1435 H/2014 M. Kelompok Muhammadiyah melalui maklumatnya, menetapkan
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?