Menag: Pesantren Siap Menerapkan Sekolah Tatap Muka Tanpa Peduli Zona
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi menyebut hampir seluruh pesantren di pelosok Indonesia, siap menerapkan sistem belajar mengajar secara tatap muka.
Pesantren juga bisa menggelar sistem belajar tatap muka tanpa melihat zonasi penularan Covid-19.
"Pesantren sudah hampir 100 persen semua untuk masuk kembali tanpa memedulikan zona," kata Fachrul dalam keterangan resmi virtual yang disiarkan akun Youtube Kemendikbud RI, Jumat (7/8).
Namun, kata Fachrul, pesantren akan patuh atas saran pemerintah daerah setempat jika proses belajar mengajar tatap muka dianggap berbahaya.
Terutama berkaitan dengan potensi penularan Covid-19.
"Kalau tetap tidak boleh, ya, pemerintah daerah setempat harus mengingatkan," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanangan COVID-19 Doni Monardo menyebut, daerah yang masuk kategori zona hijau penularan Covid-19, sudah bisa menerapkan metode sekolah secara tatap muka.
Sebab, kata dia, zona hijau dimaknai sebuah daerah tidak ditemukan kasus baru dan tak terdampak pandemi Covid-19.
Sistem belajar mengajar secara tatap muka diperbolehkan pemerintah, dan hampir seluruh pesantren di pelosok Indonesia siap menerapkan sistem belajar tersebut.
- Penguatan Pendidikan Santri, Langkah Menuju Indonesia Emas 2045
- Pimpinan Pesantren di Lombok Tengah Diduga Setubuhi 5 Santriwati
- Anggota DPD RI Jatim Lia Istifhama Bersilaturahmi dan Serap Aspirasi di Ponpes Al-Hakimy Pasuruan
- Cucun Apresiasi KH. Imam Jazuli Sukses Terapkan Rule Model Pesantren Inovatif
- Pesantren Nurul Muhtadin Ba’alawy Menjaga Nilai Agama di Era Digital
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi