Menag Sebut Gafatar Resahkan Umat Islam, Ini Alasannya

jpnn.com - JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui, Gafatar saat ini meresahkan umat Islam. Bukan hanya karena ajaran Gafatar yang menyimpang, tapi juga karena pengikutnya didominasi umat Islam.
"Sebagian besar pengikut gerakan ini awalnya agama Islam. Mereka meninggalkan ajaran pokok agama dan salat. Gabung dengan paham lain yang tak sesuai. Bahkan menyatakan puasa tak wajib," ujar Lukman di Balai Kota, Jakarta, Jumat, (29/1).
Diakuinya, tidak mudah untuk membina orang-orang yang telah menyimpang dari ajaran agama. Pasalnya, ada anggota Gafatar yang sangat militan.
Para anggota Gafatar militan menggabungkan ajaran Islam, Yahudi dan Kristen. Karena itu, para pembina dari kementerian harus berusaha mengembalikan keyakinan mereka sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
"Mereka satukan semua ajaran itu, kemudian namakan milah Abraham. Ajaran ini resahkan umat Islam," imbuh politikus PPP nonaktif tersebut.
Saat ini Kementerian Agama dibantu Kemensos, dan Kemenkopolhukam sedang berupaya mengembalikan para anggota Gafatar ke kampung halamannya karena sudah ditolak di Kalimantan Barat. Sembari pemulangan, mereka juga dibina agar kembali ke ajaran agama seharusnya. (flo/jpnn)
JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui, Gafatar saat ini meresahkan umat Islam. Bukan hanya karena ajaran Gafatar yang menyimpang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Martin Manurung DPR Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Antara PT TPL dan Masyarakat Adat
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi KPK atas Penahanan Kasus Hasto Kristiyanto
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Gubernur Lemhannas Bakal Beri Materi Kebangsaan untuk Kepala Daerah di Retret Magelang
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof