Menag Tak Bermaksud Diskriminasi Nama Mubalig
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memantau reaksi beragam yang muncul di tengah masyarakat terkait rilis daftar 200 nama mubalig yang dia sampaikan sebelumnya.
Menurut dia daftar nama tersebut bukan untuk memilah-milah mana penceramah yang boleh dan tidak bisa berceramah.
"Bukan itu tujuannya. Ini semua dalam rangka memenuhi harapan dan permintaan dari masyarakat," ujar Menteri Lukman di Jakarta.
Dia menjelaskan, rilis daftar nama mubalig itu untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait dai yang bisa berceramah, baik di musala, masjid dan tempat pengajian lainnya.
"Artinya di kemudian hari akan muncul nama-nama sesuai dengan masukan yang kami terima dari tokoh-tokoh ulama dan ormas Islam. Sehingga mereka bisa kita manfaatkan ilmunya. Ini daftar yang sangat dinamis dan akan senantiasa mengalami updating dan perubahan penambahan," terangnya.
Dia menegaskan, rilis mubalig ini untuk tahap pertama dan akan ada daftar selanjutnya. (esy/jpnn)
Daftar nama 200 mubalig yang disampaikan Menteri Agama adalah hasil permintaan dari masyarakat.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mubalig Muda Ingatkan Masyarakat soal Bahaya Hoaks dan Fitnah
- Ali Mochtar Ngabalin: Para Mubalig Pasti Tidak Percaya
- Ketua MUI DKI Jakarta: Mubalig Itu Profesi Mulia, Selalu Niat Karena Allah
- Kaum Disabilitas Curhat ke Muhaimin, Semoga Ada Solusi
- Puan Kutuk Serangan Israel, Jaringan Mubalig menanggapi Begini
- Wamenag Sebut Masih Banyak Ustaz dan Mubalig yang Merasa Paling Benar