Menahan Lapar, Tidur di Trotoar Depan Istana
jpnn.com - PLESTER berwarna hitam sepanjang sepuluh sentimeter, masih menutup mulut tiga mahasiswa asal Tanah Karo, Sumut, yang melakukan aksi unjukrasa mogok makan di depan Istana Negara.
Teriknya sinar matahari dan menggumpalnya asap knalpot dari ribuan kendaraan yang berlalu lalang di depan Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, seakan tak mampu membendung keinginan mereka. Memohon agar Presiden dapat segera menerbitkan surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemberhentian Kena Ukur Karo Jambi dari jabatan Bupati Karo.
------------
Ken Girsang-Jakarta
------------
Padahal tubuh Desmonda Bangun, Budianta Sembiring dan Hilban Bangun, sudah terlihat begitu lemah, lusuh dan seakan tidak berdaya. Karena aksi unjukrasa mogok makan telah mereka lakoni sejak Selasa (17/6).
Namun kuatnya keinginan, membuat ketiganya tetap bertahan hingga Kamis (19/6) petang, meski kini mereka hanya berbaring lemah, meringkuk di atas trotoar jalanan, beralaskan terpal seadanya.
Sesekali seorang dari ketiganya mencoba bangun dan duduk. Dari balik kacamatanya, Budianta sesekali menatap nanar ke arah Istana bercat putih dengan seorang tentara berseragam lengkap, terlihat tegak berdiri di dalam pos penjagaan, persis di luar pagar Istana sebelah kiri gedung.
Namun baru duduk lima menit, ia sudah kembali merebahkan tubuh. Sembari mengusapkan kain khas tradisional Karo 'Beka Buluh' yang terkalung di lehernya, berkali-kali ke sekujur wajah.
Berbeda dengan Budianta, Desmonda bahkan tampak tak bangun-bangun. Mahasiswa yang pada Rabu (18/6) kemarin sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pingsan dan kejang-kejang, terlihat tertelungkup.
Ia menyelimutkan kain “Uis Gara” di atas tubuhnya, sebagai simbol perjuangan. Padahal menurut Ketua Gerakan Peduli Sesama, Pagit Tarigan, dalam adat Karo, Uis Gara digunakan untuk menutup bungkus orang yang telah meninggal dunia.
PLESTER berwarna hitam sepanjang sepuluh sentimeter, masih menutup mulut tiga mahasiswa asal Tanah Karo, Sumut, yang melakukan aksi unjukrasa
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara