Menahan Malu di Meazza

Menahan Malu di Meazza
Menahan Malu di Meazza
Melawan tim yang sepadan AS Roma, mereka dibantai empat gol tanpa balas. Tetapi, allenatore Claudio Ranieri menolak menyerah. "Kami tidak boleh menyerah. Harus melewati masa sulit ini," kata Ranieri, seperti dikutip Football Italia.

   

Hanya, dia tetap meminta maaf kepada tifosi Inter dan juga presiden Massimo Moratti. "Mereka tetap mencoba memberikan dukungan, lalu gol ketiga membuat segalanya berakhir. Kami semua menjadi frustasi," jelas Ranieri.

   

Inter memang tidak bermain dengan baik selama babak pertama. Yang paling menyakitkan ketika dua gol beruntun Marco Di Vaio tercipta pada menit ke-37 dan 38. Lalu, diakhiri dengan gol Robert Acquafresca pada menit ke-85.

   

Ranieri sempat menjadi sasaran ejekan para penonton. Bukan hanya karena hasil buruk, melainkan keputusannya menarik striker Diergo Forlan dan menggantinya dengan gelandang bertahan Andrea Poli. Para penonton menganggap sebagai keputusan aneh di saat tertinggal.

   

MILAN  - Pukulan telak beruntun dialami Inter Milan di Giuseppe Meazza. Setelah kalah dari Novara 0-1 (12/2), mereka kembali dipermalukan klub

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News