Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai Joko Widodo membutuhkan wadah politik untuk mempertahankan eksistensinya setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara.
Menurutnya, salah satu opsi yang masuk akal adalah bergabung dengan partai politik yang selama ini memiliki peran dalam dinamika politik nasional.
"Joko Widodo membutuhkan wadah untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam politik Indonesia. Sehingga perlu bergabung dengan salah satu partai politik yang selama ini selalu memberikan warna dalam politik Indonesia," ujar Fernando.
Fernando menyoroti, selain delapan partai yang memiliki kursi di DPR RI, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga tetap mampu bersaing dalam mewarnai politik nasional.
Dengan demikian, peluang Jokowi untuk bergabung dengan PSI, partai yang kini dipimpin oleh anak bungsunya, Kaesang Pangarep, semakin terbuka lebar.
"Sehingga sangat mungkin Joko Widodo bergabung dengan partai yang saat ini dipimpin oleh anak bungsunya. Apalagi secara jelas gagasan partai super terbuka oleh Jokowi diwujudkan oleh Kaesang di PSI," tambahnya.
Lebih lanjut, Fernando berpendapat bahwa jika Jokowi mengambil peran strategis di PSI, baik sebagai pembina atau dalam jabatan lainnya, hal ini akan memberikan dampak signifikan bagi partai tersebut.
Menurutnya, kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dan Jokowi dalam posisi strategis akan meningkatkan daya saing dan elektabilitas PSI dalam menghadapi Pemilu 2029.
Peluang Jokowi untuk bergabung dengan PSI, partai yang kini dipimpin oleh anak bungsunya, Kaesang Pangarep, semakin terbuka lebar.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI