Menaker Ida Fauziyah Ajak IPPNU Ikut Memajukan Kualitas SDM di Era Digital
Untuk angkatan kerja dengan tingkat pendidikan menengah (SMA dan SMK), persentase perempuan justru lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Sementara itu, dari total 55,5 juta angkatan kerja perempuan, sekitar 16,34 persen memiliki pendidikan tinggi.
Dari total 84,3 juta angkatan kerja laki-laki, hanya 10,81 persen yang memiliki pendidikan tinggi.
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa bekal pendidikan tinggi mampu mendorong perempuan usia kerja untuk masuk ke pasar kerja.
"Artinya pendidikan berperan penting sebagai pembuka pintu perempuan untuk mampu berdaya dan berkarya terutama di era digital ini," ucapnya.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih tertinggal dalam hal daya saing digital.
"Ketertinggalan itu mulai dari masih terbatasnya masyarakat dengan skill digital yang mumpuni, hingga masih banyaknya pendidikan yang tidak relevan dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja saat ini," ujarnya. (mrk/jpnn)
Menaker Ida Fauziah mengajak IPPNU ikut memajukan kualitas di SDM di era digital
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Gegara Kelakar soal Janda, Ridwan Kamil Dinilai Merendahkan Perempuan
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO