Menaker Ida Fauziyah: Pengangguran Terbuka di Indonesia Menurun

Dari jumlah tersebut, sebanyak 139,81 juta atau 68,08 persen adalah angkatan kerja.
Dengan perincian 131,06 juta atau 93,74 persen berstatus bekerja.
Sebanyak 8,75 juta atau 6,26 persen berstatus penganggur terbuka.
Sebanyak 59,62 persen berstatus pekerja informal dan sebagian besar berpendidikan maksimal SD ke bawah (40,38 persen).
Namun demikian, tingkat pengangguran tertinggi justru berpendidikan SMK sebanyak 11,45 persen, diikuti SMA 8,55 persen, universitas 6,97 persen, dan diploma 6,61 persen.
Sementara tingkat pengangguran berpendidikan SMP hanya 5,87 persen dan maksimal SD hanya 3,13 persen.
Ida menjelaskan Kemnaker telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi ketidakcocokan antara kebutuhan industri dan kemampuan pekerja, yaitu transformasi BLK dan link and match ketenagakerjaan.
Ada dua kebijakan Kemnaker untuk mengatasi mismatch ketenagakerjaan tahun 2020-2024.
Menaker Ida Fauziyah mengeklaim bahwa jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mengalami penurunan sekitar 905 ribu per orang pada Februari 2021.
- 3 Juta Lulusan SMA/SMK Menganggur, Waka MPR: Berbagai Langkah Harus Segera Diambil
- Menteri Karding Puji Aksi Heroik PMI Selamatkan Warga dan Lansia Dalam Kebakaran Hutan di Korsel
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Moratorium PMI Dicabut, PKB Sebut Devisa Tak Sebanding Nyawa
- Kemnaker Terus Mempercepat Klaim JHT dan JKP bagi Eks Pekerja Sritex Group
- TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan 71 PMI Nonprosedural di Perairan Batubara