Menaker Ida Fauziyah Sampaikan Kabar Baik tentang Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia
Kedua, masih adanya mismatch ketenagakerjaan yang mengakibatkan tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN.
"Hal ini juga berdampak pada kondisi pasar kerja, di mana sebenarnya tersedia lapangan kerja, baik dalam maupun luar negeri, namun masih belum bisa kita manfaatkan secara optimal karena masih ada gap kompetensi calon pekerja dan lowongan pekerjaan yang ada," jelasnya.
Ketiga, lanjut Menaker Ida, saat ini Indonesia tengah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
Hal ini agar para pekerja/buruh mendapatkan pekerjaan yang layak.
Menaker Ida menegaskan hal ini menjadi penting agar Indonesia dapat segera rebound akibat dampak pandemi Covid-19 pada berbagai sektor ekonomi di Indonesia, terutama pariwisata, manufaktur, dan jasa.
"Oleh karena itu, penciptaan lapangan kerja formal terus kita tingkatkan. Kita tidak ingin seperti Filipina di mana angka pengangguran relatif rendah namun tingkat kemiskinan justru lebih tinggi," tegasnya.
Keempat, perlambatan ekonomi global yang turut mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia, sehingga berdampak pada industri manufaktur dan sektor-sektor lainnya yang bergantung pada perdagangan internasional.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan Indonesia juga terus melakukan berbagai langkah perbaikan kondisi ketenagakerjaan untuk menekan TPT.
Kabar baik, Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia pada tahun ini terus mengalami perbaikan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Penjualan Anjlok, Nissan Terpaksa Pangkas Pekerja dan Kapasitas Produksi
- Wamenaker: Negara Berkomitmen untuk Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko
- Menteri P2MI Dorong Peningkatan Skill PMI untuk Tekan Eksploitasi