Menaker Ida Terobos Banjir Bekasi

jpnn.com, BEKASI - Hujan dan banjir tak menjadi halangan bagi Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah untuk melakukan pekerjaan. Hari ini, Menteri Ida terlihat meninjau Balai Besar Pengembangan Latikan Kerja (BBPLK) di kawasan Kayuringin, Bekasi, Jawa Barat yang tergenang air setinggi 1,5 meter.
Mengenakan baju training hitam, celana panjang khusus hujan dipadu jilbab putih dan sepatu bots serta dibalut pelampung oranye, Ida menerobos menggunakan perahu karet milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menuju gedung BBPLK.
Didampingi sejumlah pejabat Kemenaker Menteri Ida menyusuri hampir 300 meter Jalan Raya Guntur, Kayuringin, Bekasi, yang tergenang air menuju BBPLK Bekasi.
"Kami harus re-schedule jadwal pelatihan yang semula 16 Januari nanti," kata Menteri Ida dalam rilis yang diterima jpnn, Kamis (2/1).
Menurut Ida, banjir yang melanda BBPLK di awal 2020 ini merupakan banjir terbesar atau terparah setelah banjir 2002, 2007 dan 2012.
Akibat banjir itu, sejumlah inventaris dan dokumen BBPLK tergenang. Namun, kata Ida, sebagian dokumen dan peralatan pelatihan berhasil diselamatkan.
"Saat ini kita fokus menyelamatkan seluruh aset pelatihan terutama jurusan elektronik, refrigeration, IT dan animasi yang ada di workshop maupun aset kejuruan lainnya yang berada di dalam BBPLK," kata Ida.
BBPLK Cevest Bekasi merupakan lembaga pelatihan milik pemerintah pusat yang berada di bawah Kemnaker. Di lokasi ini, tersedia tempat pelatihan untuk berbagai jurusan. Seperti Teknologi Informasi (TI), Elektronika, Pariwisata dan Teknik Pendinginan atau AC, dll.
Gedung BBPLK terendam banjir setinggi 1,5 meter mengakibatkan sejumlah peralatan dan dokumen rusak.
- Federal Oil Menggelar Program Ganti Oli Gratis Bagi Korban Banjir Bekasi
- Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Sumsel Siapkan 100 Personel
- Dedi Mulyadi Taksir Kerugian Bencana Bodebek Lebih dari Rp 3 Triliun
- SKP Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir
- Pramono Dukung Dedi Mulyadi Membatasi Pembangunan Vila di Puncak
- Dedi Mulyadi Minta Masyarakat Jabar Tobat Ekologi di Bulan Ramadan