Menaker Ida Ungkap Hal yang Menghambat Perempuan di Dunia Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, beban ganda hingga kekerasan dan pelecehan di tempat kerja menjadi hambatan perempuan di dunia kerja.
Salah satu faktor yang ikut menghambat adalah gender shaming alias stereotip dan seksisme yang menjadi akar diskriminasi berbasis gender terhadap perempuan.
Hal itu dikatakan Ida dalam webinar CSR PLN bersama Metro TV bertajuk Gender Shaming di Dunia Kerja di Jakarta pada Rabu (19/1).
Perilaku ini mengakibatkan perempuan sering diremehkan di tempat kerja, dianggap sebagai penghambat, dan memiliki produktivitas lebih rendah.
''Hal ini kontraproduktif dengan tujuan kita semua untuk terus meningkatkan pemberdayaan perempuan di dunia kerja agar bisa memberikan dampak positif pada perekonomian dari level individu, keluarga, hingga negara," kata Ida Fauziyah.
Dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 140 juta orang, hanya sekitar 40 persen perempuan.
Menaker menilai, hal tersebut disebabkan angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan masih berada jauh di bawah laki-laki.
Yakni, TPAK laki-laki 82,27 persen dan perempuan hanya 53,34 persen.
Kemnaker terus berkomitmen mendukung pemberdayaan perempuan di tempat kerja agar terlindungi dari diskriminasi
- inDrive Hadirkan Aurora Tech Award 2025 Dukung Inovator Perempuan di Bidang Teknologi
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024
- Menaker Ajak Dunia Usaha Terus Perkuat Kerja Sama, Ini Tujuannya
- Kemnaker Terima Aksi Demo Damai dari Serikat Pekerja
- Terjadi Kecelakaan Kerja Berulang, Wamenaker Tinjau Smelter IMIP
- Calon LMK di RW 013 Tanah Sereal Bakal Tempuh Langkah Hukum