Menaker tak Nyaman dengan Iklan Merendahkan TKI di Malaysia

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengaku tak nyaman dengan munculnya iklan banner di perusahaan produsen alat pembersih di Malaysia, yang jelas-jelas merendahkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Kita tentu sangat tidak nyaman dan menyayangkan adanya iklan yang bernada merendahkan warga kita," kata Hanif lewat pesan singkat, Kamis (5/2).
Namun demikian, Hanif mengajak masyarakat tetap menyikapinya dengan kepala dingin agar persoalan itu bisa ditangani dengan serius oleh otoritas Malaysia, sekaligus memastikan hal serupa tidak terulang kembali.
"Dalam konteks kenegaraan, hubungan Indonesia degan Malaysia selama ini cukup baik. Kedua negara berkewajiban untuk menjaga marwah satu sama lain dan saling menghormati," tegasnya.
Hanif tidak mengharapkan munculnya masalah seperti iklan tersebut sampai mengganggu hubungan Indonesia-Malaysia selama ini. Hal ini juga sudah disampaikan Hanif kepada otoritas ketenagakerjaan Malaysia.
"Saya sudah kirim pesan langsung kepada kolega saya Dato Sri Richard Riot, Menaker Malaysia, agar memberi perhatian terhadap masalah ini dan membantu menanganinya secara serius untuk kebaikan hubungan kedua negara. Respon beliau positif," jelas mantan Sekjen DPP PKB ini.
Hanif juga menyebutkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sudah mengambil langkah yang diperlukan untuk menangani masalah tersebut melalui perwakilan Indonesia di Malaysia.(fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengaku tak nyaman dengan munculnya iklan banner di perusahaan produsen alat pembersih di Malaysia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai