Menakertrans Dinilai Tak Kuasai ACFTA
Rabu, 24 Februari 2010 – 15:19 WIB
JAKARTA- Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional (DPP-SPN), Karel Sahetapy menilai bahwa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar terlambat mengambil kebijakan dalam mengatasi Asean China Free Trade Agremeent (ACFTA) yang April mendatang efektif dijalankan. Akibatnya, DPP SPN menilai Menakertrans dinilai tidak memahami substansial ancaman pengangguran yang ada didepan mata. "Pak Menterinya pernah bilang, bahwa ACFTA dibuat sebelum dirinya menjabat. Jadi memang kami nilai menterinya tidak siap. Padahal ancaman yang dihadapi adalah pengangguran yang berdampak pada ratusan ribu pekerja terutama buruh lepas," kata Karel.
Dalam rapat dengar pendapat dengan komisi IX DPR RI, Rabu (23/2), Karel mengatakan, beberapa kali pertemuan dengan serikat pekerja dari negara-negara ACFTA, pekerja di negara-negara tersebut dinilai sangat siap. Sementara di Indonesia, Menakertrans dinilai justru tidak menguasai permasalahan.
Baca Juga:
"Pada pertemuan beberapa waktu lalu dengan Pak Menteri, saya menilai Menteri yang sekarang menjabat ini tidak mengerti permasalahan dan subtansial tantangan yang kita hadapi. Saat negara-negara ACFTA lainnya sudah siap, justru pak Menterinya baru membuat terobosan-terobosan yang sebetulnya sudah sangat terlambat," kata Karel.
Baca Juga:
JAKARTA- Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional (DPP-SPN), Karel Sahetapy menilai bahwa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
BERITA TERKAIT
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI