Menakertrans Dinilai Tak Kuasai ACFTA

Menakertrans Dinilai Tak Kuasai ACFTA
Menakertrans Dinilai Tak Kuasai ACFTA
JAKARTA- Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional (DPP-SPN), Karel Sahetapy menilai bahwa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar terlambat mengambil kebijakan dalam mengatasi Asean China Free Trade Agremeent (ACFTA) yang April mendatang efektif dijalankan.

Dalam rapat dengar pendapat dengan komisi IX DPR RI, Rabu (23/2), Karel mengatakan, beberapa kali pertemuan dengan serikat pekerja dari negara-negara ACFTA, pekerja di negara-negara tersebut dinilai sangat siap. Sementara di Indonesia, Menakertrans dinilai justru tidak menguasai permasalahan.

"Pada pertemuan beberapa waktu lalu dengan Pak Menteri, saya menilai Menteri yang sekarang menjabat ini tidak mengerti permasalahan dan subtansial tantangan yang kita hadapi. Saat negara-negara ACFTA lainnya sudah siap, justru pak Menterinya baru membuat terobosan-terobosan yang sebetulnya sudah sangat terlambat," kata Karel.

Akibatnya, DPP SPN menilai Menakertrans dinilai tidak memahami substansial ancaman pengangguran yang ada didepan mata. "Pak Menterinya pernah bilang, bahwa ACFTA dibuat sebelum dirinya menjabat. Jadi memang kami nilai menterinya tidak siap. Padahal ancaman yang dihadapi adalah pengangguran yang berdampak pada ratusan ribu pekerja terutama buruh lepas," kata Karel.

JAKARTA- Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional (DPP-SPN), Karel Sahetapy menilai bahwa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News