Menanam Ganja Di Kebun Kopi
Rabu, 27 Februari 2013 – 10:25 WIB
“Baru duo kali jual pak, itu jugo kareno abis beras nak masak. Pertamo jual 1 kilo ganja masih basa, hargonyo Rp 500 ribu, keduo 1 kilo kering, hargonyo Rp 1,2 juta,” kata Sangkut, seraya mengaku mendapatkan bibit secara gratis dari kenalannya di Kota Palembang.
Baca Juga:
Semantara pengakuan Supriadi, baru sekali menanam ganja, yang bibitnya diperoleh dari Sangkut. Namun, dirinya mengakui menjual dua kilogram ganja milik Sangkut kepada warga Desa Lesung Batu. “Baru inilah nanamnyo, rencanonyo nak dijual buat beli belas inilah. Memang aku yang jual ganja punyo Sangkut samo wong Lesung Batu, tapi dak tau aku kemano lagi ganja itu dijual. Aku cuma dapat Rp 200 ribu dari jual ganja itu,” ujar lelaki anak satu ini, di ruang periksa Satres Narkoba Polres Lahat.
Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH M Si, melalui Kasatres Narkoba AKP Abu Dani SH, didampingi Kanit II Brigadir Agus Priadi mengatakan, masih menggali keterangan dari kedua tersangka yang dijerat pasal 111 ayat 1 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sebab, kedua tersangka bersama ribuan batang ganja berhasil diungkap, atas hasil pengembangan tersangka yang telah ditangkap lebih dulu. “Tahun 2012 lalu, sudah kita temukan satu hektar ladang ganja dilokasi perbukitan yang sama. Perkiraan kita masih ada yang lain, hingga perlu pendalaman lebih jauh,” katanya.(cr05)
PALEMBANG-- Kawasan perbukitan Cagak Pal, Desa Lesung Batu, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, kembali diobrak-abrik anggota Satres
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri