Menanam Pohon tak Lagi Seremoni, Ini Terobosan KLHK
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan berbagai terobosan baru dalam upaya merehabilitasi lahan kritis. Program penanaman pohon kini benar-benar diawasi, mulai dari proses pemilihan jenis tanaman, lokasi tanam, hingga pemeliharaan. Hal ini bertujuan agar penanaman pohon tak lagi bersifat seremonial.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkapkan, berdasarkan hasil survei pada tahun 2013, sekitar 24,3 juta hektar hutan dan lahan di Indonesia berada dalam keadaan kritis. Kondisi ini membutuhkan waktu yang sangat lama bagi pemerintah untuk melakukan rehabilitasi dan pemulihan.
Untuk itu berbagai langkah dan upaya telah dilakukan KLHK. Diantaranya melakukan rehabilitasi hutan dan lahan melalui kegiatan kebun bibit rakyat, pembagian bibit gratis dari persemaian permanen, dan bibit produktif kepada masyarakat.
Selain itu pembangunan hutan serbaguna, hutan kota, rehabilitasi mangrove, serta melaksanakan gerakan tanam 25 pohon yang telah di-launching Presiden tanggal 2 Agustus 2017, dengan melibatkan pelajar, mahasiswa, pramuka, TNI, Polri, dan organisasi masyarakat lainnya. Sejak tahun 2014 hingga akhir tahun 2016, telah dilakukan penanaman pohon pada areal sekitar 4,2 juta ha.
Presiden Joko Widodo hadiri penanaman yang diselenggarakan oleh KLHK, di Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta (09/12). Foto for JPNN.com
''Penanaman ini dilakukan baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Kita akan lakukan survey kembali tahun 2018 untuk lahan kritis ini,'' kata Menteri Siti saat peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2017, di Gunung Kidul, Sabtu (9/12).
Untuk menjamin pertumbuhan tanaman di lahan yang kritis dan kering, penanaman dilakukan dengan menggunakan aquasorb yang mampu menyimpan air sebagai cadangan ketika musim kering.
Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional tahun 2017, juga menjadi awal penggunaan barcode sebagai penandaan pohon dalam rangka monitoring dan evaluasi perkembangan tanaman berbasis android baik secara offline maupun online.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkapkan, berdasarkan hasil survei tahun 2013, sekitar 24,3 juta hektar hutan dan lahan di Indonesia berada dalam keadaan kritis.
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan
- Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim
- Perlu Kerja Sama Banyak Pihak untuk Pembangunan Lingkungan