Menanam Sayur Bebas Pestisida di Lahan Seadanya, Omzetnya Bikin Terpana
Namun, seiring dengan latihan dan terus mencari pengetahuan budidaya ini, hasil yang ditunjukkan juga semakin bagus.
"Awalnya coba-coba dulu, kemudian 3-4 bulan ini mulai produksi dan lebih berhasil. Kami kejar nantinya usaha (omzet) di angka Rp10 juta per bulan," ujar dia.
Ia mengakui, pasar sayuran hidroponik juga tidak terlalu sulit. Selain memenuhi permintaan warga sekitar, juga sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Kediri. Selain itu, barang juga dikirim hingga Surabaya.
Usia panen tanaman sayuran yang ditanamnya juga beragam, sekitar 30 hari.
Namun, untuk sayuran kangkung relatif lebih pendek sekitar 20 hari sudah panen, sehingga segera bisa terjual.
"Kangkung ini lebih pendek, sekitar 20 hari panen. Saya fokusnya ke kangkung, pasarnya mudah. Pasti semua orang tahu dan hampir semua restoran ada menu sayur kangkung. Kalau selada, secara ekonomi juga bagus," kata dia pula.
Dirinya juga tidak segan untuk berbagi pengetahuan tentang budi daya tanaman hidroponik tersebut.
Ia juga sedang mempersiapkan lokasi yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan, sehingga peserta pun bisa langsung praktik.
Berikut ini kisah sukses para petani sayuran hidroponik, bebas pestisida, di Kota Kediri, Jatim.
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- Jadikan Jatim Tetap Aman, Khofifah-Emil Didoakan Kiai NU Meraih Kemenangan