Menanamkan Nilai Empat Pilar MPR Lewat Festival Budaya
jpnn.com, GORONTALO - Sejak era refomasi Pancasila seakan tak lagi bersarang dalam pikiran warga bangsa Indonesia, dan lidah pun jarang mengucapkannya. Maka, wajar kalau ada yang lupa atau salah mengucapkan teks Pancasila.
Anggota MPR Fraksi Gerindra Elnino M. Husein Mohi, punya cerita menarik mengenai hal itu. Dia mendapat cerita dari temannya, seorang kepala sekolah, waktu menjadi pembina upacara pernah keliru membaca Pancasila, semestinya lima menjadi enam sila. Soalnya, dia menyebut sila pertama Pancasila, kedua Ketuhanan Yang Maha Esa dan seterusnya.
Ini adalah cara Elnino untuk menunjukkan alasan kenapa orang bisa salah. Menurut anggota MPR dari dapil Gorontalo ini, karena Pancasila itu sudah lama tidak ada di pikirannya, dan Pancasila sudah lama pula tidak ada di lidahnya. “Itu hal wajar bisa terjadi,” kata Elnino.
Oleh karena itulah, lanjut Elnino, MPR menyelenggarakan Sosialisasi Empat agar Pancasila tidak hanya sekadar menjadi hastag: Saya Pancasila, tapi Pancasila betul-betul harus kita jaga.
Bagaimana cara menjaga? Elnino menegaskan, kita harus menyadari bahwa kita adalah orang yang ber-Ketuhanan Maha Esa, kita orang yang berperikemanusiaan, dan harus bersatu.
“Kita tidak boleh saling mem-bully,” katanya. Kemudian, kita harus selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah dalam hikmah dan kebijaksanaan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Elnino menyampaikan hal itu dalam pengarahannya pada acara sosialisasi Empat Pilar MPR di Gorontalo, Sabtu malam (1/12/2018). Sosialisasi Empat Pilar ini dikemas dalam bentuk Festival Budaya Gorontalo, dan kegiatan seni budaya ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Bumi Limboto tersebut. Dan, untuk pertama kali pula Sosialisasi Empat Pilar diselenggarakan di pusat perdagangan mal.
Malam itu, bertempat di Atrium Mal Gorontalo, Festival Budaya Gorontalo dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR dibuka oleh Asisten II Bidang Pembangunan Pemprov Gorontalo, Sultan Rusdi.
Sejak era refomasi Pancasila seakan tak lagi bersarang dalam pikiran warga bangsa Indonesia, dan lidah pun jarang mengucapkannya.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten