Menang di Tingkat Banding, Romi Eks Ketum PPP Kantogi Diskon Setahun Bui
jpnn.com, JAKARTA - Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy alias Romi yang menjadi terdakwa perkara suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).
Majelis hakim tingkat banding memangkas hukuman bagi mantan anggota DPR itu dari dua tahun penjara menjadi setahun saja.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Muchammad Romahurmuziy dengan pidana penjara selama satu tahun dan denda Rp 100 juta," demikian bunyi amar putusan PT DKI yang dilihat jpnn.com, Kamis (23/4).
Jika Romi tidak membayar denda itu maka harus menggantinya dengan hukuman kurungan. “Dengan ketentuan apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut diganti dengan pidana kurungan selama tiga bulan,” sambung amar putusan tersebut.
Sebelumnya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan hukuman dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan kepada Romi.
Pada persidangan 20 Januari 2020, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan politikus kelahiran 10 September 1974 itu terbukti bersalah menerima suap sebesar Rp 255 juta dari Kepala Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Rp 91,4 juta dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi.(tan/jpnn)
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding mantan Ketua Umum M Romahurmuziy alias Romi yang didakwa menerima suap.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Sidang Kasus Timah, Ahli Jelaskan Soal Modal APBN dan Keuangan Negara
- Sidang Kasus Timah: Hakim Ingatkan JPU Perihal Laporan Kerugian Negara dari BPKP
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973