Menang Karena Syaukani Pulang

Menang Karena Syaukani Pulang
Menang Karena Syaukani Pulang
Waktu pelaksanaan pilkada yakni pada hari Minggu, yang dinilainya bertepatan dengan hari libur, juga menjadi penyebab. "Hari minggu adalah weekend. Warga Kukar biasanya ke Samarinda atau ke luar kota pada hari itu. Selain itu juga, waktu pelaksaan pencoblosan juga sangat pendek, mulai pukul 08.00 hingga 13.00 Wita," katanya.

Hal senada dikatakan pengamat dari Universitas Mulawarman prof Sarosa Hamongpranoto yang beberapa waktu lalu menjadi panelis dalam debat calon wakil bupati, menyebut, tingginya golput disebabkan pola pikir masyarakat yang mulai apatis (tidak peduli).

"Ini dampak dari rasa ketidak percayaan warga terhadap pemerintah. Warga tidak percaya pemerintah bisa membantu mereka keluar dari masalah hidup, warga tidak percaya pemerintah bisa membantu mereka mendapat kesejahteraan, dan lainnya. Inilah yang membuat mereka tidak mendukung pembangunan dan tidak partisipatif dalam pelaksanaan pilkada," jelasnya.

Sarosa menilai, siapapun yang terpilih sebagai bupati Kukar harus bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan membuktikan semua janji yang diucapnya saat kampanye. "Harus ada perubahan. Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dipercaya oleh warganya. Sebuah wilayah bisa manu bila pemerintah dalam kebijakannya, didukung penuh oleh masyarakat yang percaya dan yakin. Ini tidak mudah, harus pelan-pelan pemerintah membuktikan perannya pada masyarakat," katanya.

TENGGARONG -- Kepulangan mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Syaukani Hasan Rais dinilai punya andil besar bagi kemenangan pasangan Rita Widyasari-HM

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News