Menang Nirkuasa
Oleh Dahlan Iskan
Pada zaman Orde Baru saya pernah diangkat jadi anggota MPR utusan golongan seperti itu. Saya tidak begitu tahu prosesnya. Syaratnya banyak. Salah satunya harus terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu. Nama saya harus ada dalam DPT.
Saya mengakui terus terang: saya tidak terdaftar. Tidak pernah mendaftar. Tidak pernah ikut Pemilu.
Saya selalu ikut gerakan golputnya mahasiswa waktu itu.
Sudah telat. Waktu pendaftaran pemilih sudah lama ditutup.
Namun tiba-tiba semua persyaratan saya terpenuhi. Entah siapa yang mengurus. Jadilah saya anggota MPR.
Satu-satunya yang tidak pakai jas. Saat mengikuti sidang umum MPR.
Saya selalu memilih tempat duduk paling belakang. Saya sadar hari itu saya hanya akan jadi stempel demokrasi.
Karena itu saya merasa tidak pantas ambil fasilitas mobil. Juga tidak ambil gaji. Juga tidak berani interupsi. Saat secara aklamasi Pak Harto ditetapkan jadi presiden lagi.