Menang, Noynoy Bersumpah Perangi Korupsi
Kamis, 13 Mei 2010 – 06:11 WIB
Kemarin, bersamaan dengan deklarasi Noynoy tentang pemerintahan baru yang bersih, Arroyo diberitakan pula menunjuk hakim baru Mahkamah Agung (MA) Filipina. Kebijakan Arroyo itu jelas menuai kritik tajam dari kubu Noynoy, serta dari sejumlah pengamat politik Filipina. Mereka yakin bahwa penunjukan hakim baru di penghujung masa jabatan itu merupakan taktik Arroyo untuk mempertahankan pengaruhnya dalam pemerintahan berikutnya.
Baca Juga:
Secara terbuka, Noynoy menyesalkan langkah Arroyo itu. "Saya menghimbau kepadanya untuk mengakui hak-hak pemerintahan yang baru. Termasuk hak pemerintahan berikutnya untuk memilih hakim MA. Masih ada waktu bagi Arroyo untuk mempertimbangkan keputusannya," tandas anak ketiga dari lima bersaudara tersebut, sambil berharap Arroyo membatalkan rencana memilih hakim MA.
"Sebenarnya, dia bisa saja memberikan perubahan signifikan pada negeri ini. Tapi, dia lebih memilih mengakomodasi kepentingannya sendiri dan kepentingan para kroninya," kata Noynoy tentang Arroyo. Oleh karena itu, sebagai penerus pemimpin berusia 63 tahun tersebut, Noynoy mengaku bakal berupaya keras menjadi presiden yang tidak sama dengan pendahulunya.
Menanggapi rencana Noynoy untuk memeriksa Arroyo menyangkut dugaan korupsi, Jubir Kepresidenan Gary Olivar mengaku siap. "Ini akan menjadi kesempatan yang bagus bagi presiden untuk menjawab segala macam tudingan yang dialamatkan kepada beliau," ujarnya. Dia pun menambahkan, Arroyo sudah sangat siap menjalani pemeriksaan dan yakin bakal dinyatakan tidak bersalah.
MANILA - Hasil final penghitungan suara Pilpres Filipina memang baru akan dirilis pada 24 Mei mendatang. Tapi, dengan mengantongi 41,8 persen suara
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer