Menang Tender, Adaro Ikut Garap PLTU Jateng
Gabung Bersama Konsorsium Jepang
Kamis, 26 Mei 2011 – 13:55 WIB
Dahlan menambahkan, secara teknologi, proyek ini juga sangat bersejarah karena inilah proyek pertama di Indonesia yang menggunakan ultra super critical. Di Jepang dan Tiongkok memang sudah agak lama diterapkan teknologi yang sangat effisien dan ramah lingkungan ini, namun untuk Indonesia baru kali ini diadakan. Di lain pihak, proyek ini juga memberikan pengalam yang sangat besar kepada staf pengadaan di PLN, baik dalam menangani proses tender internasional maupun dalam melakukan seleksi teknologi.
Baca Juga:
"Yang kami juga lega adalah bahwa harga yang diperoleh ternyata menjadi sangat murah, yakni USD 5,79 sent/kWh, jauh dari perkiraan kami yang semula bisa mencapai USD 6,5 atau lebih. Harga HPS sendiri ditetapkan USD 7,1 sent," kata Dahlan. “Dengan harga tersebut maka asumsi bahwa kian besar sebuah unit PLTU menjadi kian murah ternyata memperoleh pembenarannya," imbuhnya.
Dahlan mengatakan, pihaknya akan segera melaporkannya kepada pemerintah, terutama Menko Perekonomian mengenai hasil tender ini sehingga pemerintah bisa menggunakannya untuk mendorong dunia internasional untuk lebih tertarik melakukan proyek infrastruktur lainnya di Indonesia.
"Saya sebagai Dirut PLN memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim tender proyek ini. Inilah proyek yang bersih dari permainan dan intervensi. Inilah proyek yang kerahasiaannya terjaga sampai detik terakhir," katanya.