Menangis di Sidang, Saksi Prabowo Nyaris Diusir Hamdan

jpnn.com - JAKARTA - Seorang saksi dari kubu Prabowo-Hatta terbawa emosi dan menangis saat menyampaikan keterangan di sidang sengketa Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Saksi itu bernama Rahmatullah Al Amin, anggota tim sukses Prabowo-Hatta di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Air mata Rahmatullah mulai menetes saat bercerita tentang kecurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan pilpres di Jawa Timur. Ia mengaku mendapat amanat dari warga Surabaya untuk mengungkapkan kecurangan tersebut di hadapan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya bawa suara teman-teman di Surabaya, Yang Mulia. Ini saya punya buktinya," kata Rahmatullah sambil terisak saat bersaksi dalam persidangan di gedung MK, Jakarta, Jumat (8/8).
Rahmatullah mengungkapkan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan jajarannya berpihak kepada pasangan Jokowi-JK. Menurutnya, Risma pernah mengatakan bahwa hutangnya lunas ketika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat perolehan suara lebih banyak dari Prabowo-Hatta di Surabaya.
Untuk membuktikan tuduhannya, Rahmatullah mengeluarkan sebuah kliping berita yang memuat pernyataan Risma tersebut.
"Dan ternyata benar kami kalah telak yang mulia," lanjutnya.
Namun, aksi pria berambut tipis ini tampaknya tidak berhasil membuat Ketua MK Hamdan Zoelva terkesan. Hamdan yang memimpin jalannya persidangan justru memerintahkan Rahmatullah untuk segera menghentikan kesaksiannya.
"Jangan disampaikan yang dari media, karena itu bisa saja tidak benar," tegas Hamdan.
JAKARTA - Seorang saksi dari kubu Prabowo-Hatta terbawa emosi dan menangis saat menyampaikan keterangan di sidang sengketa Pemilu Presiden (Pilpres)
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi
- Soal Polemik THR Mitra, Pakar: Tuntutan Populis yang Kontradiktif dengan Regulasi
- Evie Yulin Bakal Menjadi Ketua IPMG Mulai April Ini