Menangis Keras, Kemudian Bangkit dan Lemas di Lutut sang Mertua

Ia menangis keras, kemudian bangkit dan lemas di lutut sang mertua. Getir begitu terasa bagi siapa pun yang berada di dekat ruang IGD saat itu.
Satu persatu adik Dadan dan Anita tiba. Mereka ikut menangis mendengar kepergian dua keponakan kesangan itu. Kesedihan kembali pecah ketika seorang warga datang dengan menjinjing sebuah tas.
Tas itu kemudian dibuka Dadan. Sebentar saja, tubuhnya kembali tersungkur dengan air mata yang mengalir deras.
Dari dalam tas, Dadan mengangkat satu per satu baju dari dalam tas. Rupanya, tas itu berisi pakaian kedua putrinya. Dadan terus menciumi baju-baju mungil itu. Seluruh yang ada di sana menangis.
“Maafin Ayah Nayla, Alika. Ya allah, Maafin ayah,” begitu suarannya terdengar sedikit kencang.
Tak jauh dari tempat Dadan terduduk, sosok lelaki beruban tampak termenung. Radar Bogor kemudian menghampiri dan mencoba menyampaikan bela sungkawa kepadanya. Pria itu bernama Slamet (57), Ayah Dadan.
Menurut penuturan sang kakek, Nayla dan Alika baru saja berlibur di rumah neneknya di Sukabumi. Sudah hampir sepekan di sana.
Karena sebentar lagi waktu sekolah, Dadan dan Anita bermaksud menjemput kedua putrinya itu. “Tak ada firasat buruk, sekitar jam setengah sebelas saya menerima kabar,” tuturnya.
Sudah sepekan keluarga Dadan Taufiq Hidayat (35), menikmati liburan di kampung halaman mereka, Sukabumi, Jabar.
- Retakan di Tanjakan Trangkil Gunungpati Semarang, Beton Menyembul Picu Kecelakaan
- Jorge Martin Patah Tulang Rusuk Seusai Terjatuh di MotoGP Qatar 2025
- Toyota Hiace Tabrak Truk di Aceh Timur, 1 Tewas
- Wanita yang Tewas di Magetan Dilaporkan Hilang Sejak Maret
- Polisi Tes Urine Sopir BR-V Tabrak Bus Bonek di Tol Pekalongan
- Bus Miyor Kecelakaan di Tol Kapalbetung, Satu Orang Meninggal Dunia