Menangis dan Bersujud di Depan Dokter, Bu Risma: Saya Memang Goblok, Tidak Pantas Jadi Wali Kota
jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di hadapan para dokter yang hadir saat audiensi pemerintah Kota Surabaya dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya
Kejadian tersebut bermula saat Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, Dokter Sudarsono menyampaikan kondisi RS rujukan di Surabaya banyak yang mengalami overload sehingga banyak warga yang mati sia-sia.
"Pasien meninggal setelah perawatan, iya banyak. Tapi satu hal yang menarik banyak orang mati sia-sia walaupun tidak setiap saat. RS seperti itu, mati sia-sia karena memang overload saya tahu langsung dari teman-teman yang juga bertugas langsung di RS lain,"kata Sudarsono saat audiensi di Balaikota Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Risma pun saat itu mengungkapkan bahwa data yang dihimpun Pemkot Surabaya berbeda dengan keterangan Sudarsono.
Menurut laporan yang diterima, kapasitas sejumlah RS rujukan covid-19 masih mampu menampung pasien.
Menjawab tanggapan Risma, Sudarsono menambahkan jika banyak faktor lain yang membuat orang tidak mendapatkan kamar perawatan. Salah satunya, karena pasien yang masuk dan keluar tidak sebanding.
"Proporsi yang harus keluar dan masuk tidak sebanding, banyak yang harus ditolak saya nangis di poli, pasien juga nangis-nangis karena tidak ada tempat. Saya juga nangis karena banyak teman-teman yang berguguran," ujar Sudarsono.
Sudarsono juga menggungkapkan ingin berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengenai overloadnya RS rujukan.
"Saya ingin ketemu staf Bu Feni (Kadinkes Surabaya) untuk berkoordinasi, bagaimana kalau kita lihat sama-sama kondisi di IGD. Yang di hulu sudah sangat bagus tapi yang dihilir juga ini pasiennya datang terus," imbuhnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Bu Risma sujud seraya meminta maaf sambil menangis di hadapan dokter IDI.
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Kasus Kematian Dokter Aulia, IDI Jateng: Sekolah Spesialis itu Tekanannya Luar Biasa
- Setahun Lebih Menanti, 754 Pelajar Surabaya Akhirnya Bisa Terima Ijazahnya