Menangis dan Bersujud di Depan Dokter, Bu Risma: Saya Memang Goblok, Tidak Pantas Jadi Wali Kota
Selanjutnya, Sudarsono juga mengungkapkan, setelah melihat banyak pasien yang tidak tertangani dan tidak mendapatkan kamar perawatan karena overload. Ketika dia pulang ke rumah, masih banyak melihat orang nongkrong di warung kopi.
Saat Sudarsono menyampaikan hal tersebut, secara sponton Risma menangapinya dengan sujud seraya meminta maaf sambil menangis di hadapan dokter IDI yang hadir. Aksinya membuat beberapa dokter IDI dan stafnya membantunya untuk berdiri.
Ketika berdiri dan kembali duduk dengan menahan air mata Risma mengatakan dengan nada tinggi sambil menahan tangis, bahwa pihaknya tidak bisa berkonsultasi dengan pihak RSUD Dr Soetomo.
"Kami tidak terima. Karena kami tak bisa masuk ke sana (RSUD Dr Soetomo untuk komunikasi)," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Senin.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati, kami masih ngurus orang meninggal sampai jam tiga pagi yang warga bukan Surabaya, kami masih urus. Saya memang goblok, saya tak pantas jadi wali kota," sambung Risma sambil menangis.
Risma pun juga meminta maaf dan merasa dirinya tak pantas menjadi Wali kota Surabaya."Saya memang goblok Pak Sudarsono, ndak pantas jadi Walikota Surabaya," kata Risma
Setelah perkataannya ini, Risma juga melakukan aksi spontan bersujud untuk kedua kalinya. Aksi sujud kedua Risma berlangsung sekitar 10 detik.
Dokter yang hadir pun merespon aksi Risma ini dengan mengatakan. "Jangan seperti ini Bu, pasti kami bantu, pasti kami bantu," kata dokter yang hadir.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Bu Risma sujud seraya meminta maaf sambil menangis di hadapan dokter IDI.
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Kasus Kematian Dokter Aulia, IDI Jateng: Sekolah Spesialis itu Tekanannya Luar Biasa
- Setahun Lebih Menanti, 754 Pelajar Surabaya Akhirnya Bisa Terima Ijazahnya