Menangkan Anies-Sandi, Erwin Aksa Terancam Sanksi
jpnn.com, JAKARTA - Konstelasi Pilkada DKI Putaran II yang digelar pada Rabu, 19 April 2017 lalu masih terasa. Konfliknya kini mengarah kepada partai yang dianggap tak patuh terhadap partai.
Salah satu kader partai yang dianggap tidak tunduk kepada putusan partai adalah Erwin Aksa. Dia adalah politikus Golkar tapi menjalankan garis partai.
Seperti diketahui, Golkar tegas mendukung pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Siaful Hidayat. Tapi faktanya, Erwin malah membelot dengan mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menang berdasarkan hitung cepat lembaga survei.
Erwin Aksa. Foto JPG/JPNN.com
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, dalam waktu dekat akan meminta klarifikasi kepada keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tersebut.
"Iya nanti akan diminta klarifikasi," tegas Idrus di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (25/4).
Klarifikasi itu dilakukan, karena pada Pilgub DKI Jakarta, partai yang berlogo pohon beringin itu sudah menyatakan mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilgub lalu.
Saat disinggung sanksi apa yang diberikan kepada Durektur Utama PT Bosowa Corporation itu, Idrus mengaku tidak bisa menjawabnya. Karena harus lebih awal dimintai keterangan terhadap Erwin Aksa, dan dibahas dalam rapat internal tingkat DPP.
Konstelasi Pilkada DKI Putaran II yang digelar pada Rabu, 19 April 2017 lalu masih terasa. Konfliknya kini mengarah kepada partai yang dianggap tak
- Ibas: Perlukah Amandemen UUD 45 untuk Akomodasi Perkembangan Zaman?
- Inilah yang KPK Dalami dari Ahok terkait Kasus Korupsi LNG
- KPK Periksa Ahok, Lihat
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Agus Widjajanto Sebut Ada Dorongan agar Mbak Tutut Kembali Bergabung ke Partai Golkar
- Golkar Terkejut dengan Putusan MK Soal Presidential Treshold, Tidak Seperti Biasa