Menangkan Simpati Berkat Kekuatan Pribadi
Setelah Tiada, Chavez Terus Dikenang Sejarah
Kamis, 07 Maret 2013 – 05:16 WIB
CARACAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, 58, akan selalu diingat dalam sejarah. Setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya, tokoh kharismatik itu meninggal di rumah sakit militer di pusat Kota Caracas, Venezuela, Selasa lalu (5/3) waktu setempat atau kemarin WIB (6/3).
Tidak hanya para Chavistas (julukan buat para pendukung Chavez) yang berduka atas kematian bapak empat anak itu. Jutaan warga di hampir seluruh wilayah Amerika Latin juga berduka. Pemilik nama lengkap Hugo Rafael Chavez Frias itu memang sangat populer di negerinya maupun di kalangan negara-negara tetangganya.
Sambil berlinang airmata, warga Venezuela mendatangi Military Hospital Dr Carlos Arvelo, tempat Chavez dirawat dan akhirnya meninggal sepulang dari menjalani operasi di Havana, Kuba, Desember tahun lalu. Massa juga memenuhi memenuhi lapangan di ibu kota sebagai ekspresi duka.
Simon Hooper, wartawan yang pernah meliput berbagai berita internasional untuk CNN dan stasiun TV Al Jazeera, punya kesan atas tokoh yang berkuasa sejak 1999 tersebut. Dia pun menulis bahwa dalam banyak kesempatan, Chavez senang membayangkan dirinya terus berkuasa hingga 2021 saat Venezuela merayakan 200 tahun kemerdekaannya.
CARACAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, 58, akan selalu diingat dalam sejarah. Setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya, tokoh kharismatik
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer