Menangkan Simpati Berkat Kekuatan Pribadi
Setelah Tiada, Chavez Terus Dikenang Sejarah
Kamis, 07 Maret 2013 – 05:16 WIB

Seorang anak kecil memegang lilin di depan poster Presiden Venezuela Hugo Chavez yang dipajang di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/4) malam. Foto: Ade Sinuadji/JPNN
Chavez, tulis Hooper, juga suka menyebut dirinya sebagai Simon Bolivar masa kini. Sebagai negarawan dan tentara kelahiran Caracas, Bolivar berhasil membebaskan sebagian besar Amerika Selatan dari penjajahan Spanyol.
Baca Juga:
"Sebagian kalangan menilai kiprahnya dalam melanjutkan perjuangan Bolivar sebatas misi besar yang belum terlaksana. Bisa jadi karena kondisi kesehatannya yang terus menurun sehingga dia belum mampu mencontoh kisah monumental pemimpin idolanya," ungkap Hopper.
Menang mutlak dalam pemilu dan referendum, Chavez pun berbagi kepada rakyat miskin dan kelompok marjinal di Venezuela. Dia minta dukungan mereka sebagai langkah awal menuju pembangunan politik baru yang akan berpihak kepada kepentingan rakyat.
Chavez menuai pujian dari Carter Center, lembaga AS, saat memenangi pemilu Venezuela kali pertama pada 1998. Para pemantau dari Carter Center menyebut kemenangan itu sebagai "demonstrasi dari demokrasi yang sebenarnya" dan "revolusi damai melalui kotak suara".
CARACAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, 58, akan selalu diingat dalam sejarah. Setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya, tokoh kharismatik
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza