Menangkan Simpati Berkat Kekuatan Pribadi
Setelah Tiada, Chavez Terus Dikenang Sejarah
Kamis, 07 Maret 2013 – 05:16 WIB
Tetapi, di Amerika Latin atau Amerika Selatan, dia justru menjadi inspirasi bagi kelahiran para pemimpin kiri, seperti Evo Morales di Bolivia dan Rafael Correa di Ekuador. Para pemimpin di Brazil dan Argentina juga diuntungkan oleh sikap percaya diri dan solidaritas regional yang dibangun Chavez.
Chavez tak hanya menangguk simpati dari Amerika Latin. Dia juga mendapatkan apresiasi dari "musuh-musuhnya" di dunia internasional. Sebagai misal, tokoh yang dua kali bercerai itu mengirimkan "bantuan kemanusiaan" berupa bahan bakar dengan harga diskon ke wilayah kekurangan Bronx, New York, pada 2005. Chavez pun menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Inggris pada 2007 untuk menyuplai bahan bakar murah bagi bus yang melayani seperempat juta warga miskin di London.
Chavez pun selalu berempati kepada rezim-rezim yang bermusuhan dengan Barat, seperti Iran dan Syria. Bahkan, dia terus bertahan mendukung (mantan) penguasa Libya Muammar Khadafi hingga nyawanya berakhir di tangan para pejuang oposisi. (CNN/cak/dwi)
CARACAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, 58, akan selalu diingat dalam sejarah. Setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya, tokoh kharismatik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer