Menanjak Terus, Nilai Transaksi BRILink Mencapai Rp 1.400 Triliun dalam Setahun

Agen BRILink dibidik menjadi sumber pertumbuhan baru BRI setelah terciptanya holding Ultra Mikro (UMi).
Sebab, mampu hadir di kehidupan sehari-hari nasabah di pedesaan pun dipilih oleh nasabah BRI, terutama nasabah pemilik usaha ultra mikro dan mikro di pedesaan.
Layanan perbankan secara hibrid diterapkan BRI setelah mengadakan survei yang menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah BRI sudah familiar dengan platform digital, meskipun penetrasi ponsel kecil, literasi keuangan masih rendah, dan pengetahuan terhadap produk keuangan di luar produk tabungan perbankan juga minim.
"Mereka juga sebetulnya terbuka pada produk keuangan di luar produk perbankan. Misalnya produk asuransi, mereka sudah bisa masuk ke nasabah BRI di pedesaan," katanya.
Di sisi lain, kata Sunarso, pembayaran secara tunai dengan uang kertas atau logam juga masih dominan menjadi pilihan nasabah.
"Kemudian nasabah BRI juga masih membutuhkan institusi yang melekat di masyarakat setempat, karena mayoritas pelaku usaha mikro dan mikro di desa mereka tidak punya aliran uang yang stabil sehingga kadang nasabah lebih memilih mendapatkan layanan dari agen," pungkas Sunarso. (antara/jpnn)
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan digitalisasi perbankan cenderung naik, tetapi transaksi melalui agen BRILink cukup baik.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- BRI Life Beri Perlindungan Double Care untuk Ribuan Pemudik
- Dukung Pertumbuhan Kredit Digital, CBI Luncurkan Income Predictor & Debtor Insight
- Pengumuman Operasional Bank Raya Selama Libur Nyepi dan Lebaran 2025
- BRI Life Catat Total APE Bancassurance Capai Rp 3,416 triliun
- Jam Operasional Berubah di Bulan Ramadan, BNI Pastikan Kelancaran Transaksi Perbankan
- Sambut Ramadan, BRI Finance Bantu Pembangunan Musala