Menanti Investasi di Kawasan Ekonomi
jpnn.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendorong lahirnya kawasan ekonomi khusus untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap pertambangan.
Investasi yang masuk ke kawasan ekonomi khusus diharapkan menumbuhkan industri turunan dan neraca pertambangan Kaltim lebih baik.
Pada Januari 2019, neraca perdagangan ekspor impor surplus sebesar USD 1,18 miliar.
Meski demikian, angka tersebut mengalami penurunan dibanding neraca perdagangan pada Desember 2018 yang surplus sebesar USD 1,27 miliar.
Hal itu diakibatkan neraca perdagangan Kaltim masih terlalu didominasi pertambangan, khususnya batu bara.
Jika ekspor emas hitam menurun, neraca dagang terancam defisit.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan, volume ekspor-impor Kaltim memang selalu surplus. Hal itu terjadi karena volume ekspor lebih banyak dari impor.
Secara kasatmata, neraca perdagangan memang menguntungkan bagi Kaltim. Namun, dalam jangka panjang Bumi Etam harus bersiap.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendorong lahirnya kawasan ekonomi khusus untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap pertambangan.
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- 4 Tahun, Pemerintahan Prabowo Targetkan Rp 13.032 Triliun Investasi
- Catatan 2024: Angka Kejahatan di Riau Turun, Investasi Meningkat
- Ini Aset Investasi Net89 yang Disita Bareskrim di Tangsel, Wow
- IMF Sebut Indonesia Berhasil Lakukan Transformasi Ekonomi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI