Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran

Oleh: Amilan Hatta - Alumnus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sumbawa

Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
Alumnus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sumbawa Amilan Hatta. Foto: Dokumentasi pribadi

Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya semuanya merasakan dampak dari penerapan kurikulum Merdeka Belajar ini.

Dari sisi peserta didik berdasarkan wawancara informal yang penulis lakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, peningkatan kemampuan peserta didik dan karakter yang baik dengan memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk menemukan dan mengekspresikan minat belajar mereka.

Selain itu, keterlibatan dan keaktifan peserta didik dalam pendidikan dipengaruhi oleh kurikulum ini.

Di satu sisi tujuan akademik tertentu yang hanya dicatat dan ditetapkan oleh kurikulum akan menjadi tantangan bagi peserta didik untuk mencapainya.

Hal ini disebabkan karena kurikulum Merdeka Belajar ini lebih menekankan pada target numerik, sehingga sering kali membuat peserta didik merasa terlalu terbebani.

Namun sisi positif lainnya pada kurikulum ini, peserta didik tidak hanya berkonsentrasi pada angka saja.

Sebaliknya mereka memiliki kesempatan untuk mengkaji topik lain seperti karakter, proses berpikir, dan proses pengambilan keputusan yang akan membantu mereka dalam jangka waktu yang panjang menjadi manusia yang mampu menjawab tantangan zaman ke depan dan dibutuhkan oleh masyarakat, bangsa dan negeri ini.

Nasib Kurikulum Merdeka Belajar di Era Menteri Selanjutnya

Program inovasi Kemendikbudristek di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Kiai Ma’ruf Amin adalah Program Merdeka Belajar. Apa makna dari program tersebut?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News