Menanti Konsistensi Pemerintah Tekan Impor
jpnn.com, JAKARTA - Oleh: Founder Indosterling Capital William Henley
Gejolak perekonomian dalam negeri belakangan masih diwarnai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Banyak faktor eksternal yang menjadi pemicu. Salah satunya adalah perang dagang yang dilancarkan AS terhadap Tiongkok maupun negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Semua itu tak ayal menghadirkan sentimen negatif di pasar keuangan global. Sentimen itu kemudian merembet ke pasar keuangan tanah air.
Nilai tukar rupiah di JISDOR Bank Indonesia bahkan sempat menembus Rp 14.409 pada Jumat (6/7). Setelah itu rupiah kembali ke level Rp 14.332 pada Senin (9/7).
Di tengah gejolak, sebuah pesan tegas disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).
Dia menyatakan akan meneliti impor berupa bahan baku/penolong dan barang modal.
Gejolak perekonomian dalam negeri belakangan masih diwarnai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
- Sri Mulyani Keluarkan Surat Perintah Penghematan Anggaran Negara, Ini Daftarnya
- Jokowi dan Korupsi
- Penjelasan Sri Mulyani soal Kementerian Wajib Lakukan Penghematan
- Survei Indikator Ungkap 7 Menteri Terbaik, Erick Thohir Teratas
- Stabilitas Keuangan Indonesia Tetap Terjaga, Ini Penyebabnya
- 100 Hari Rezim Prabowo, Pengamat: Berupaya Lepas dari Bayang-Bayang Solo