Menara Mesjid Itu Dulunya Juga Mercu Suar
Minggu, 14 November 2010 – 11:00 WIB
DWIFUNGSI - Menara mesjid yang dulunya juga dipakai sebagai mercu suar. Foto: Afni Zulkifli/JPNN.
Situs bersejarah ini berupa bangunan mesjid. Namanya Mesjid Huaisheng. Letak mesjid ini tepatnya berada di Jalan Guangta nomor 56, Guangzhou. Sekilas melihat, tidak ada yang istimewa dari bagian depan bangunannya. Pintu mesjid berbaur dengan bangunan-bangunan modern masa kini. Yang membuat suasana mesjid terasa, adalah banyaknya toko-toko penjual makanan berlabel halal dengan perpaduan tulisan China, Inggris dan Arab. Saat memasuki pintu mesjid, pengunjung pun langsung disambut nuansa nyaman dan tenang. Seluruh areal mesjid tua ini, rimbun dengan berbagai pepohonan hijau dan bunga berbagai jenis.
Bangunan mesjid berhiaskan berbagai relief dan arsitektur unik perpaduan Arab dan China. Mesjid yang dibangun pada masa Dinasti Tang ini, dicatat sejarah sebagai mesjid pertama yang dibangun di daratan China, yaitu sekitar tahun 1.300 Masehi. Terdapat tiga pintu di halaman, sebelum akhirnya memasuki bangunan utama mesjid yang berdiri di area seluas 3.200 meter persegi itu.
Sana (35), seorang relawan lokal yang menemani JPNN berkeliling area mesjid menceritakan, awal mula Islam di Guangzhou diperkenalkan oleh para pedagang Arab dan Persia, pada masa Dinasti Sui-an. Para pedagang ini pun berbaur dengan penduduk lokal, serta mulai mengajarkan Islam yang saat itu sudah berkembang pesat di tanah Arab.
Meski akhirnya Islam tersebar bukan hanya di Guangzhou, namun tidak ada satu mesjid pun yang berdiri. Barulah pada masa awal Dinasti Tang, seorang pedagang dari Arab yang disebut pula sebagai paman Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan ibunya, bernama Sa'ad Ibnu Abi Waqqas, mewujudkan pembangunan sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Huaisheng, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "tempat berlindung orang-orang hebat".
China atau Tiongkok, selain dikenal sebagai negara komunis, juga sebenarnya memiliki peradaban dan jejak-jejak budaya Islam yang kuat. Terutama kawasan
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah