Menari di Atas Awan, Kalender Tahunan Bromo Tengger Semeru
Beberapa tema music dan tarian ada pula yang menampilkan seorang seniman tari. Para penari dari berbagai daerah ini menari dengan background lautan pasir Gunung Bromo jauh di bawah.
Suryo Darmo salah satu pelatih tari mengatakan, ada tantangan tersendiri bagi penari memainkan lekukan tubuhnya. Apalagi alam memiliki sifat yang tidak bisa diperkirakan. Penarilah yang harus menyesuaikan sesuai kondisi alam.
Dia menuturkan, pihaknya merasa bukan apa-apa saat berada di tengah alam yang sebesar ini. Dan penari harus bisa menyesuaikan diri dengan alam.
“Karena tidak hanya panggung, panggung alam ini menjadi tantangan sendiri,” katanya.
Dia megakui tidak bisa mengontrol bagaimana kondisi alam. Sebab berbeda dengan kondisi panggung tertutup. Semua bisa dikontrol, namun jika nemampilkan kesenian di alam, segala sesuatunya sangat mungkin terjadi. Artinya dengan menggunakan panggung alam ini, hujan bisa saja terjadi.
Sementara itu penyelenggara even, yang juga Koordinator Laskar Hijau, Aak Abdullah Al Kudus, mengatakan ide awalnya karena melihat potensi B-29 yang luar biasa tapi sepi atraksi.
‘’Ketika saya ke sana saya tiba-tiba ingin baca puisi, tapi saya juga membayangkan jika di puncak B-29 ada orang menari, pastilah akan luar biasa,’’ katanya.
Menurut Aak, gagasan itu sudah ada tiga tahun lalu. Namun baru terwujud sekarang. ‘’Itu karena dukungan dari teman-teman seniman, khususnya Halim HD dan Disparbud Lumajang,’’ pungkasnya.
Kalender pariwisata tahunan seputar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) bertambah lagi.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga