Menarik! Analisis Pakar Psikologi Forensik soal Komplotan Pembunuh di Kelapa Gading
Peraih gelar MCrim (Forpsych, master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne itu menjelaskan, EED punya tiga parameter. Pertama, didahului provokasi.
Kedua, jarak antara peristiwa yang memunculkan sakit hati dan aksi kekerasan (pembunuhan) sangat dekat.
Ketiga, EED memunculkan karena reaksi spontan, maka modus kejahatannya yang sederhana.
"Pada NL, maksimal tampaknya hanya terpenuhi parameter pertama. Jadi, benarkah sakit hati benar-benar penyebab NL ingin menghabisi korban?" tandas Reza.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menjerat 12 orang tersangka dalam kasus ini, yakni Nur Luthfiah (34), Ruhiman (42), Dikky Mahfud (50), Syahrul (58), Rosidi (52), Mohammad Rivai (25).
Kemudian, Dedi Wahyudi (45), Ir Arbain Junaedi (56), Sodikin (20), Raden Sarmada (45), Suprayitno (57), dan Totok Hariyanto (64).
Mereka dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman 20 penjara bahkan pidana mati. (fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Pakar psikologi forensik ungkap analisis menarik terkait pembunuhan pengusaha di Kelapa Gading yang melibatkan 12 tersangka.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pria Tak Dikenal Nekat Ancam Warga dengan Panah di Kelapa Gading
- Karang Taruna Jakarta Utara Bantu Warga Terdampak Banjir di Kelapa Gading
- Perkuat Layanan, Jetour Targetkan Buka 30 Dealer di Indonesia Hingga Akhir 2025
- Pasutri Penganiaya Dua ART di Kelapa Gading Ditangkap Polisi, Korban Ungkap Kekejian Sang Majikan
- Pasutri Terduga Penganiaya 2 ART di Kelapa Gading Ditangkap Polisi
- Prostitusi Online di Kelapa Gading Sudah Berjalan 2 Bulan