Menata Hubungan Pusat-Daerah, Perlu Revolusi Mental, Bukan Metal
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Siti Zuhro mengatakan masalah RUU Pilkada sudah berlangsung semenjak dua tahun belakangan. Nuansa politisnya mulai memuncak menurut Siti karena partai pemenang pemilu dan presiden terpilih merasa dirugikan dengan format RUU Pilkada yang ada sekarang.
"Jadi RUU Pilkada bukan urusan Koalisi Merah Putih, tapi wacananya sudah lama, setidaknya semenjak dua tahun lalu," kata Siti Zuhro, di Jakarta, Rabu (17/9).
Dia jelaskan, menguatnya keinginan mayoritas fraksi di DPR agar Pilkada dilakukan oleh DPRD, disebabkan karena lemahnya fungsi koordinasi gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah terhadap kabupaten dan kota.
"Masalah sesungguhnya sangat simple, provinsi gagal membina kabupaten dan kota. Karena itu, melalui RUU Pemda, kewenangan provinsi harus lebih diperkuat," tegasnya.
Dalam memperkuat pemerintahan provinsi dan menata hubungan pusat dengan daerah, menurut Siti, perlu dilakukan revolusi mental. "Jangan revolusi metal," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Peneliti politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Siti Zuhro mengatakan masalah RUU Pilkada sudah berlangsung semenjak dua tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak