Menatap Rencana Indonesia Menjadi Pusat Manufaktur Kendaraan Listrik Asia

Untuk menarik produsen mobil, pemerintah Indonesia juga menawarkan serangkaian insentif termasuk 'tax holiday' bagi investor asing.
Produsen Wuling dari Tiongkok dan Hyundai dari Korea Selatan, yang keduanya memproduksi mobil listrik di Indonesia, saat ini menyumbang bagian terbesar dari penjualan kendaraan listrik , sementara investasi miliaran dolar sudah dibuat produsen mobil lain untuk pabrik mobil listrik di Indonesia.
'Masih tertinggal' dari Tiongkok
Thailand juga berupaya menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Negara ini adalah produsen mobil terbesar di Asia Tenggara, dan pemerintah Thailand bertekad mengubah sekitar 30 persen dari produksi tahunannya, yakni sebanyak 2,5 juta kendaraan, menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.
Pemerintah Thailand juga menggunakan insentif untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di negaranya, serta sudah dianggap berhasil.
Thailand menyumbang setengah dari seluruh penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara, menurut badan riset pasar global Counterpoint.
Pembeli dapat mengakses subsidi hingga 100,000 baht Thailand per mobil listrik, meski jumlah ini lebih kecil dari paket subsidi sebelumnya, yang bernilai hingga 150,000 baht.
Di Vietnam, perusahaan konglomerat VinFast memimpin "revolusi kendaraan listrik" di Vietnam , kata Profesor Podesa.
Indonesia sudah menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, tapi sekarang berambisi untuk mengalihkannya ke kendaraan listrik buatan dalam negeri, sekaligus menjadi produsen terbesar
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang