Menatap Rencana Indonesia Menjadi Pusat Manufaktur Kendaraan Listrik Asia
Senin, 15 Januari 2024 – 23:47 WIB

Nully memutuskan beli mobil listrik karena menurutnya lebih murah untuk bahan bakar dan ramah lingkungan. (ABC News)
"Itu mungkin karena ketinggalan dalam hal bertransisi ke kendaraan listrik dibandingkan Tiongkok."
Kembali ke Jakarta, Nully mengakui masih ada tantangan bagi pengemudi kendaraan listrik, namun ia berharap masalah infrastruktur pengisian baterai akan membaik.
"Ke depannya saya berharap fasilitas yang ada dapat semakin memudahkan kami para pionir pembeli kendaraan listrik," ujarnya.
Artikel ini diproduksi Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris
Indonesia sudah menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, tapi sekarang berambisi untuk mengalihkannya ke kendaraan listrik buatan dalam negeri, sekaligus menjadi produsen terbesar
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Sokonindo Tunjukkan Komitmen pada Kendaraan Listrik dan Ekspansi Pasar RI
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor