Menbudpar Minta Polisi Menindak
Senin, 07 Desember 2009 – 01:15 WIB
JAKARTA - Polemik terkait penayangan film Balibo Five di tanah air memanas. Menteri Budaya dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik belakangan meminta polisi menangkap siapa saja yang bertanggung jawab atas pemutaran film kontroversial itu di Indonesia. Jero mengatakan, karena pemutaran film itu dilarang, polisi seharusnya bertindak lebih represif. "Semestinya polisi proaktif, LSF telah melarang film tersebut," tuturnya.
"Sudah jelas film itu telah dilarang oleh Lembaga Sensor Film (LSF) untuk diputar di Indonesia. Maka seharusnya tidak boleh ada pemutaran film tersebut," tegas Jero, saat ditemui di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, di JCC, Minggu (6/12).
Film yang bercerita mengenai penembakan lima wartawan Australia oleh personel TNI di Timor Timur itu telah dilarang diputar dalam Jiffest 2009. Namun, komunitas Utan Kayu telah memutar film itu Kamis (3/12) lalu. Penonton pun membludak hingga harus diputar dua sesi. Rencananya, film tersebut akan diputar di Teater Salihara, Jakarta, pada 11 Desember mendatang.
Baca Juga:
JAKARTA - Polemik terkait penayangan film Balibo Five di tanah air memanas. Menteri Budaya dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik belakangan meminta
BERITA TERKAIT
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- Propam Amankan Belasan Oknum Anggota yang Diduga Memeras di DWP
- Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Contraflow Hari Ini
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya