Mencairkan Pasang Surut Diplomasi dengan Budaya
Kamis, 05 Agustus 2010 – 09:32 WIB

DUTA BUDAYA: Gangsadewa dan grup tari Citra Nusantara yang tadi malam manggung lagi di Canberra. Wiwiek S.F. (Deputy Chief of Mission KBRI di Canberra) dan Jordi Paliama. Foto: don kardono/indopos
Franki memperoleh gelar doktor Ethnomusicology, Performance Art and Southeast Asia Studies dari The University of Wisconsin Madison. Pada 2004-2005 dan 2006-2007, dia mengajar di York University Canada dan University of Toronto. Pada 2008 dia juga mengajar di National University of Singapore. ’’Sekarang saya konsentrasi untuk memopulerkan kebudayaan musik tradisional Nusantara ke seluruh penjuru dunia,’’ aku pria kelahiran Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, ini. (*)
Pasang surut hubungan diplomatik Indonesia-Australia memang sulit dihindarkan. Politik dalam negeri mereka, persaingan partai Buruh dan partai Liberal,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu