Mencari Peluang Batalkan Larangan Ekspor Rotan
Jumat, 23 Desember 2011 – 10:42 WIB
SAMPIT – Kabar gembira bagi petani dan pengusaha rotan di Kalteng, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang kini terpuruk setelah diberlakukannya larangan ekspor rotan mentah sejak awal Desember 2011. Ternyata masih ada peluang agar kebijakan itu dicabut, atau setidaknya direvisi sehingga tidak membuat petani dan pengusaha rotan menderita.
Kabar itu disampaikan perwakilan pengusaha rotan Kotim, H Dahlan Ismail yang ikut rombongan usai bertemu pejabat di Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Kamis(22/12). Dahlan datang bersama anggota DPRD Kotim, Dadang H Syamsu dan perwakilan petani rotan lainnya, yaitu Anang Nasir.
Dalam pertemuan itu, rombongan ditemui Kasubdit Ekspor Kemendag, Asep yang menginformasikan bahwa kebijakan larangan ekspor rotan itu akan dievaluasi enam bulan setelah diberlakukan. “Jadi masih ada peluang kita memperjuangkan agar kebijakan larangan ekspor rotan mentah itu dicabut atau direvisi. Jadi informasi yang disampaikan kepada kami, kebijakan itu akan diaudit atau dievaluasi per enam bulan,” kata Dahlan melalui sambungan telepon.
Dalam pertemuan itu pula terungkap, kata Dahlan, bahwa selama ini pihak Kemendag ternyata tidak ada sama sekali menerima informasi tentang kondisi sektor rotan di Kalteng. Tidak heran jika kebijakan larangan ekspor rotan mentah yang ditetapkan tersebut seakan tidak mempertimbangkan kondisi petani dan pelaku bisnis rotan di daerah ini.
SAMPIT – Kabar gembira bagi petani dan pengusaha rotan di Kalteng, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang kini terpuruk setelah
BERITA TERKAIT
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital