Mencari Solusi dari Meluasnya Jejak Beracun Asap Rokok
jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospital Semanggi Sita Laksmi Andarini menjelaskan, perokok aktif akan menghirup asap rokok dalam saluran pernapasan.
Di sisi lain, perokok pasif menghirup sisa residu asap rokok bahkan dengan partikel yang lebih kecil.
“Hal tersebut dapat langsung masuk pada pembuluh darah dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit sistemik bagi para perokok pasif,” kata Sita beberapa waktu lalu.
Kencana Indrishwari adalah contoh perokok pasif. Meskipun seumur hidupnya tidak pernah merokok, dia menghabiskan waktu sehari-harinya dalam lingkungan perokok.
Kejadian yang tak dapat dilupakannya adalah saat dilarikan ke rumah sakit karena kekurangan oksigen akibat batuk.
Namun, batuknya ini tak kunjung sembuh. Pada 2013, dokter menyatakan bahwa asap rokok telah berdampak pada jantungnya.
“Setelah sepuluh tahun terpapar dengan asap rokok, barulah saya sadar bahwa asap rokok merupakan penyebab dari seluruh masalah kesehatan saya,” jelas Kencana.
Sejak saat itu Kencana secara aktif berkampanye untuk perlindungan perokok pasif, terutama wanita.
Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospital Semanggi Sita Laksmi Andarini menjelaskan, perokok aktif akan menghirup asap rokok dalam saluran pernapasan.
- Rejo Ekspansi di Pasar Global, Hadir di World Tobacco Asia 2024
- Hasil Riset: Perokok Beralih ke Tembakau Alternatif Mengalami Peningkatan Kesehatan Gusi
- Peneliti & Pakar Sepakat Cukai Rokok Perlu Dinaikkan Demi Tekan Jumlah Perokok
- APHRF 2024: Perokok Berhak Mengakses Produk Tembakau Alternatif yang Lebih Rendah Risiko
- Turunkan Prevalensi Merokok, APHRF 2024 Dukung Pemanfaatan Produk Tembakau Alternatif
- APHRF 2024: Perokok Dewasa Berhak Gunakan Produk Rendah Risiko