PKS Menolak Keras Subsisi Kendaraan Listrik, Ini Alasannya
Senin, 19 Desember 2022 – 17:42 WIB
"Namun, mana realisasinya? Harga minyak dunia yang dilaporkan WTI akhir-akhir ini sudah mencapai USD 70 per barel. Sementara, asumsi APBN kita sebesar USD 100 per barel," jelasnya.
Atas sikap yang berbeda itu Mulyanto menyebut pemerintah sungguh tidak prorakyat kecil dan jauh dari ruh sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kami jadi meragukan survei-survei, bahwa dukungan masyarakat terhadap pemerintah cukup tinggi. Yang sesungguhnya, malah bisa jadi sebaliknya," pungkas Mulyanto. (mcr10/jpnn)
Fraksi PKS menolak keras rencana pemerintah menyubsidi pembelian motor dan mobil listrik pada 2023.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
BERITA TERKAIT
- CATL Merilis 2 Jenis Baterai EV, Jarak Tempuhnya 600 Km
- Jumlah PHK Meningkat, PKS Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Berpihak ke Pekerja
- Tinjau Pertamina Digital Hub, Wamen BUMN Pastikan Pasokan Energi Aman Jelang Tahun Baru
- Libur Natal 2024, Konsumsi Pertamax Naik 21,7 Persen di Sumbagsel
- Geely Siap Berinvestasi dalam Pengembangan Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan